Minggu, 28 Juni 2015

SAP BBLR



SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

 Di Susun Oleh:





1.Putri Nimas R.W    (20130661045)
2.Lika Dianna            (20130661073)



 


   
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhn (SAP) telah disahkan dan disetujui sebagai Laporan Praktek Kebidanan 1 yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei di Ruang Nicu RSU Haji Surabaya.

Surabaya, 02 Mei 2015


Mahasiswa Praktek



                      Mengetahui,
              Pembimbing Akademik                                Pembimbing Praktek Klinik
          D3 Kebidanan                                                   Mahasiswa
        Universitas Muhammadiyah Surabaya



              (Umi Ma’rifah, SST, M.Kes)                                        (Siti Juwariyah)


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan                       : Bayi Baru Lahir Rendah
Sub Pokok Bahasan                : Mengetahui Bayi Baru Lahir Rendah
Sasaran                                    : Ibu- ibu yang datang di ruang NICU RSU Haji Surabaya
Hari,tanggal                            : Sabtu, 02 Mei 2015
Waktu                                     : 30 menit
Tempat                                    : Ruang Nicu RSU Haji Surabaya
Penyuluh                                 : Mahasiswa

I.        Latar belakang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram (WHO, 1994:9). Berat lahir dipengaruhi dua proses penting, yaitu: lamanya (umur) kehamilan dan pertumbuhan intrauterine. Resiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5 kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi lahir berat badan cukup (Ronoatmodjo, 1996). BBLR dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, ganguan pendengaran, penglihatan, ganguan belajar, serta rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
        Sekitar 45 % kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) (Depkes, 1996). Penelitian ini di amerika menyatakan bahwa risiko kematian neonatal pada bayi dengan BBLR hamper 40 kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan cukup. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Anonim, 2006).  WHO memperkirakan lebih dari 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahun dan mempengaruhi sekitar 16 % dari BBLR di Negara berkembang.
        Di Indonesia kejadian BBLR bervariasi, secara nasional menurut analisa SDKI 2002-2003 kejadian BBLR sebesar 6 %. Kejadian BBLR berdasarkan provinsi bervariasi dengan rentang 2 %-15,1 % dimana yang terendah di provinsi sumatera utara dan tertinggi di provinsi Sulawesi selatan. Di jawa berat BBLR merupakan penyebab kematian bayi (0-1 tahun) nomor 3 pada tahun 1998 (8,5 %) dan nomor 4 pada tahun 1999 (8,71 %).
II.        Tujuan instruksional umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang bayi baru lahir, ibu dapat memahami dan mengerti tentang:
1.      Pengertian BBLR
2.      Klasifikasi BBLR
3.      Etiologi BBLR
4.      Manifestasi Klinis BBLR
5.      Diagnosis BBLR
6.      Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.      Penatalaksanaan BBLR

III.        Tujuan intruksional khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan ibu yang memiliki bayi mejelaskan kembali tentang:
1.         Pengertian BBLR
2.         Klasifikasi BBLR
3.         Etiologi BBLR
4.         Manifestasi Klinis BBLR
5.         Diagnosis BBLR
6.         Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.         Penatalaksanaan BBLR


IV.        Strategi Pelaksanaan
1.         Metode             : Ceramah, Tanya jawab
2.         Media               : Leaflet, LCD, Leptop
3.         Garis besar materi (penjelasan terlampir)
1.  Pengertian BBLR
2.  Klasifikasi BBLR
3.  Etiologi BBLR
4.  Manifestasi Klinis BBLR
5.  Diagnosis BBLR
6.  Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.  Penatalaksanaan BBLR

V.        Proses Pelaksanaan

No
Kegiatan
Penyuluhan
Peserta
Waktu
1
Pendahuluan
a.  Salam pembukaan
b.  Menyampaikan tujuan penyuluhan
c.  Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang disampaikan
a. Menjawab salam
b.Menyimak
c. Mendengarkan, menjawab pertanyaan
3 menit
2
Kerja
a.  Menyampaikan materi penyuluhan tentang BBLR
b.  Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
c.  Menjawab pertanyaan
d. Evaluasi
e.  Membagikan doorprise kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b.Menanyakan hal-hal yang belum jelas
c. Memperhatikan jawaban dari pemateri
d.               Menjawab pertanyaan
e. Peserta antusias dalam menerima doorprise

25 menit
3
Penutup
a.  Menyimpulkan
b.  Salam penutup
a.  Mendengarkan
b. Menjawab salam
2 menit


VI.        Setting Tempat
Peserta Penyuluhan duduk berhadapan dengan penceramah/pemateri
VII.        Kriteria Evaluasi
1.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Pengertian BBLR
2.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Klasifikasi BBLR
3.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Etiologi BBLR
4.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Manifestasi Klinis BBLR
5.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Masalah – masalah kelainan pada BBLR
6.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Penatalaksanaan BBLR
VIII.    Referensi
Sudarti sukarni icesmi ,2014. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi. Yogyakarta : Medical Bookl
Muslihatun Nur Wafi, 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
Marmi, Fatmawati Eri. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar




            MATERI
BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
A.       Pengertian BBLR
     BBLR adalah Bayi dengan berat badan kurang dari  2500 gram  terjadi karena umur kehamilan kurang dari 37 minggu ,berat badan lebih rendah dengan semestinya sekalipun umur kehamilan cukup (manuaba,2007).
     Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (sarwono,2004).
Menurut WHO menyatakan BBLR merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram  atau sampai dengan 2499 gram(hiidayat,2005).
B.       Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1)      Menurut harapan hidupnya:
ü Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2500 gram
ü Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gram
ü Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram
2)      Menurut masa gestasi:
ü Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan
ü Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan.
C.       Etiologi
1.  Dari  factor ibu
a.  umur ibu hamil kurang dari 20 minggu atau diatas 35 tahun
b. jarak kelahiran terlalu dekat
c.  gizi saat hamil  yang kurang
d. factor pekerja yang terlalu berat
e.  keadaan social
f.   penyakit ibu seperti toksaemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik, DM,
2.  Dari factor kehamilan
a.  hamil ganda
b. hamil dengan hidramnion
c.  perdarahan anterpartum
d. komplikasi kehamilan
2.  Dari factor janin
a.  cacat bawaaan
b. infeksi dalam Rahim
c.  hidramnion
d. kehamilan ganda
3.  Dari factor pendukung
a.  nutrisi
b. perokok,alcohol,budaya
c.  social

D.       Manifestasi Klinis BBLR
a.       Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
ü Berat kurang dari 2500 gram
ü Panjang kurang dari 45 cm
ü Lingkar dari < 30 cm
ü Lingkar kepala < 33 cm
ü Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
ü Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
ü Kepala tidak mampu tegak
b.      Sistem Pernafasan
ü Apnea
ü Ritme tidak teratur
ü Timbul sianosis
ü Frekuensi 60-80 /menit
c.       System sirkulasi
ü Kerja jantung lemah dan lambat
ü Cenderung ditemukan aritme
ü Nadi 100-160/menit
ü Tekanan darah rendah
ü Sirkulasi perifer
d.      Pengendali suhu
suhu tubuh cenderung sub normal karena produksi panas yang buruk dan peningkatan kehilangan panas
e.       Sistem pencernaan
ü Reflek menghisap lemah
ü Sering terjadi regurgurasi
f.       Sistem persyarafan
ü Tangisan lemah
ü Sulit dibangunkan
g.      Sistem Genetal
ü Genetal kecil
ü Pada laki-laki ,testis masih terdapat dalam abdomen
ü Pada wanita ,labia minor tidak ditutupi oleh labia mayor
E.       Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
ü Penghitungan HPHT
ü Peniliaian secara klinis yaitu : BB, PB, Lingkar dada, dan lingkar kepala

F.        Masalah Masalah kelainan pada bayi berat lahir rendah
1.     Suhu Tubuh
a)     Pusat pengatur nafas tubuh masih belum sempurna
b)     Otot bayi masih lemah
c)     Kemampuan metabolism panas masih rendah sehingga bayi dengan bblr

2.     Pernafasan
a)     Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
b)     Otot pernafasan lemah
3.     Alat pencernaan makanan
a)     Penyerapan makanan lemah
b)     Mudah terjadi reguritasi
c)     Otot pencernaan

G.      Penatalaksaan BBLR
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
1)         Pengaturan Suhu
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hiportemi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
Prinsip untuk menjaga kehangatan tubuh bayi
·    Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap hangat walaupun dalam keadaan dilakukan tindakan. Kepala bayi ditutup topi.
·    Rawat bayi kecil diruang yang hangat
·    Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin
·    Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin
·    Ganti popok setiap kali basah
·    Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin

2)         Mencegah Infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan dengan infeksi,perhatikan pronsip-prinsip pendegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3)         Nutrisi
Memberikan bayi nutrisi adekuat, yaitu dengan ASI, reflex menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. Apabila daya hisap belum baik, bayi di coba menetek sedikit-sedikit. Apabila belum bias menetek, berikan ASI dengan sendok atau pipet. Apabila belum ada reflex menghisap dan menelan, pasang sonde lambung/NGT.
4)         Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. (saifudin,2002)
5)      upaya meningkatkan berat badan pada BBLR
alat pencernaan bayi BBLR belum sempurna,lambung kecil enzim pencernaan belum matang ,sedangkan kebutuhan proteinya 3-5gram berat badan  dan kalori 110 kalori,/kg BB sehingga pertumbuhan dapat meningkat.pada hari 2-3 hari bayi akan mengalami penurunan berat badan sekitar 10 %,dan akan pulih kembali pada hari ke 10 .
untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR perlu diperhatikan asupan nutrisinya.pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahuui dengan menghisap cairan lambung,reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit .bila faktor menghisapnya berkurang maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan sendok perlahan lahan atau dengan atau dengan memasang sonde .permulaan cairan yang diberikan 50-60 cc/kg BB/hari teruz dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg/bb/hari.
6)         Perawatan setelah pulang dari rumah sakit gunakan metode kangguru
1. Kanguru mother care
Perawatan metode kanguru merupakan suatu cara khusus dalam merawat bayi BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu yang berguna untuk membantu perkembangan kesehatan bayi melalui penigkatan control suhu ,menyusui,pencegahan infeksi,dan kontak ibu dengan bayi (KMC India Neteork ,2004)
Depkes RI (2004) mendefinisikan  perawatan  metode kanguru sebagai suatu cara perawatan untuk bayi BBLR terutama dengan berat lahir <2000 gram melalui kontak kulit dengan kulit ibu denagn bayinya dimulai ditempat perawatan  diteruskan dirumah,dikombinasi dengan pemberian ASI yang bertujuan agar bayi tetap hanngat.
2. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru memberiakn manfaat tidak hanyauntuk perkembangan kesehatan bayi tetapi juga bagi penyembuhan psikologis ibu sehubungan dengan kelahiran preterm dan memperoleh kembali peran keibuan.adapun manfaat perawatan metode kanguru sebagi berikut (Dekes RI,2008;WHO,2003):
a.Manfaat pada bayi
1.  Mempertahankn suhu tubuh ,denyut jantung,dan frekuensi pernafasan relative terdapat dalam batas normal
2.  Memperkuat system imun bayi  sehingga menurunkan keajdian infeksi nosokomial,penyakit berat,atau infeksi saluran pernafasanbawah.
3.  Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stress pada bayi
4.  Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku
5.  Meningkatkan ikatan ibu dengan bayi
6.  Waktu tidur bayi menjadi lama
7.  Meningkatkan perkembangan motorik bayi
8.  Mempertahankan homestatis
b.Manfat pada ibu
1.  Mempermudah pemberian ASI
2.  Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
3.  Hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik
4.  Ibu lebih saying pada bayinya
5.  Memberikan pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu
6.  Meningkatkan produksi ASI

7)         Perawatan di rumah sakit kalau ada masalah pernafasan kita pasang nasal jika ada masalah pencernaan kita pasang sonde
        bayi premature atau BBLR mempuyai masalah menyusui karena reflek menghisapnya masih lemah.untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambungtau pipet.dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu ,bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet  atau selang kecil untuk menempel pda puting





PENUTUP

1.         Kesimpulan
                  Bahwa pentingnya menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat akan berdampak Pada perkembangan bayi dan sistem motorik pada bayi sehingga disini para petugas agar tetap menjaga merawat dengan baik agar tidak berdampak fatal .
2.         Saran
·    Meningkatkan pengawasan pada bayi baru lahir dengan BBLR
·    Menambah informasi dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan BBLR
·    Meningkatkan pelayanan pada bayi baru lahir dengan BBLR

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar