Kamis, 25 Juni 2015

Makalah IMD

                                                                   PENDAHULUAN
Bayi telah mendapat perlindungan ibu sejak masih dalam kandungan. Bahkan saat bayi masih berbentuk janin pun, plasenta yang mengambil peran ini, dan setelah lahir, ASI sudah siap menggantikannya. Sungguh kuasa Tuhan kepada mahluknya. Seperti kita ketahui semua bahwa ASI diproduksi manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
ASI juga dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindungi serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi ASI berada pada tingkat terbaik, dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi. Selain itu, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf si kecil. Makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.ASI mengandung paling sedikit 90% air yang dapat memenuhi kebutuhan bayi sehat. Asi juga mengandung banyak zat protektif berupa komponen selular, yang memberikan proteksi terhadap bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Oleh sebab itu maka sudah seharusnya semua bayi baru lahir diberikan ASI. ASI diproduksi karena pengaruh hormon setelah kelahiran bayi.ASI merupakan makanan kaya gizi dan paling mudah dicerna si kecil. Bagi bayi prematur ASI mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhannya.
APA IMD ITU?
IMD merupakan program yang dianjurkan oleh pemerintah dimana setelah dilahirkan, bayi langsung diletakkan pada dada ibu dan dibiarkan menemukan sendiri puting susu ibunya, tanpa dirinya disodorkan ke puting susu ibunya. Jadi dalam proses ini, bayi lah yang harus aktif dalam mencari puting susu ibu untuk menyusu, bukan ibu yang aktif menyusui bayinya.
 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan dengan cara mencari puting susu ibunya sendiri tanpa disodorkan oleh ibunya. Proses ini sangat membantu keberlangsungan dan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, serta lamanya seorang ibu dalam menyusui. Secara normal sang ibu akan menyusui bayinya selama 2 tahun. Badan Kesehatan Dunia, WHO serta UNICEF telah merekomendasikan IMD sebagai tindakan yang paling efektif dan murah dalam penyelamatan kehidupan bayi. Dari data yang telah mereka rilis menyebutkan bahwa 22% terselamatkan dari kematian bayi sebelum usia 1 tahun. (Agnes Yoseline, dr).
ASI, THE TOP ONE!
Seperti kita semua ketahui, ASI merupakan makanan yang sangat penting bagi bayi. Antibodi dalam ASI penting dalam menjaga ketahanan tubuh bayi terhadap infeksi. Selain itu, ASI tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan mengakibatkan alergi. Sementara makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi. Cairan kuning keemasan yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada empat hari pertama setelah melahirkan dinamakan kolostrum. Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi, sedangkan kandungan karbohidratnya lebih rendah dibandingkan ASI matur. Dengan mendapat sedikit kolostrum, bayi sudah mendapatkan cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama. Kolostrum juga mempersiapkan mukosa usus bayi dengan membersihkan usus bayi dari mekonium. Dengan demikian, usus bayi siap untuk menerima ASI matur pada hari-hari selanjutnya(Agnes Yoseline, dr).
APA SAJA MANFAAT IMD?
KEUNTUNGAN MENYUSU DINI BAGI IBU DAN BAYI
A. Bagi bayi
1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit
v Mengoptimalkan keadaan hormonal
v Kontak memastikan perilaku optimum menyusu berdasarkan insting dan bisa diperkirakan :
·       Menstabilkan pernafasan
·       Mengendalikan temperature tubuh bayi
·       Memperbaiki/mempunyai pola tidur yang lebih baik.
·       Mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu lebih cepat dan efektif
·       Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali ke berat lahirnya dengan cepat)
·       Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi
·       Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama
·       Saat merangkak mencari payudara, bayi memindah-mindahkan bakteri dari kulit ibunya, dan dia akan menjilat-jilat kulit ibu, dan menelan bakteri ‘baik’ di kulit ibu. Bakteri tersebut berkembangbiak membentuk koloni di kulit dan usus bayi, menyaingi bakteri ‘jahat’ dari lingkungan. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi.
·       Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.
·       Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama beberapa jam pertama hidupnya. (Rizqa, 2009)
2. Keuntungan menyusu dini
Ø  Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal agar kolostrum segera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi
Ø  Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. Kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi. Bayi mendapat ASI kolostrum. Kolostrum adalah ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus.
Ø  Meningkatkan kecerdasan
Ø  Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas
Ø  Mencegah kehilangan panas
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat Celsius dalam dua menit bayi diletakkan di dada ibu. Berdasarkan hasil penelitian Dr.Neils Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu ibu yang melahirkan menjadi 1 derajat lebih panas dibandingkan yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1C. jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2C untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan handal. (Rizqa, 2009)
Ø  Merangsang kolostrum segera keluar
B. Bagi ibu
1. Keuntungan kontak kulit dengan kulit
o   Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu.
o   Oksitosin
à   Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah
à   Merangsang pengeluaran kolostrum
à   Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi
à   Ibu lebih tenang dan tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur pasca persalinan lainnya.
o   Prolaktin
Á      Meningkatkan produksi ASI
Á      Membantu ibu mengatasi stress
Á      Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu
Á      Menunda ovulasi
2. Keuntungan menyusu dini
o   Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin
o   Meningkatkan keberhasilan produksi ASI
o   Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
o   Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
o   Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.
o   Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dengan kondisi seperti ini. Hal ini merupakan pengalam secara psikologis yang indah untuk mereka. (Rizqa, 2009)
Keuntungan IMD secara umum :
1.     Mengurangi 22% kematian bayi yang berusia di bawah 28 hari
2.     Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan meningkatkan lamanya bayi disusui
3.     Merangsang produksi ASI
4.     Memperkuat refleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
BAGAIMANA MELAKSANAKAN IMD?
1.     Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
2.     Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
3.     Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
4.     Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
5.     Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
6.     Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
7.     Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
8.     Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
9.     Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts1.jpg?w=232&h=288
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts2.jpg?w=218&h=300
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts3.jpg?w=269&h=300
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts41.jpg?w=281&h=247
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts5.jpg?w=300&h=242
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts6.jpg?w=300&h=112
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts7.jpg?w=300&h=166
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts8.jpg?w=300&h=190
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)
Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts9.jpg?w=268&h=187
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts10.jpg?w=264&h=182
Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts11.jpg?w=300&h=246
Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts12.jpg?w=300&h=240
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts13.jpg?w=298&h=247
Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
  1. Bayi tampak tenang.
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
  3. Mulut bayi terbuka lebar.
  4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
  6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  7. Puting susu tidak terasa nyeri.
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  9. Kepala bayi agak menengadah.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/ts141.jpg?w=259&h=300
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)











Mitos dan Fakta terkait Kondisi Payudara Ibu Menyusui
  1. MITOS: Ibu yang putingnya belah tidak boleh menyusui karena jika menyusui maka bayinya akan meninggal dunia
FAKTA: Puting belah sebagaimana bentuk puting yang lain tetap dapat menyusui karena bayi tidak menyusu pada puting tetapi menyusu pada payudara dengan mengikutsertakan areola. Sejauh ini belum ada laporan ilmiah tentang adanya bayi yang meninggal setelah menyusu pada ibu yang putingnya terbelah.
  1. MITOS: menyusui membuat payudara ibu menjadi kendur atau berubah bentuk
    FAKTA
    : kehamilan serta usia ibulah yang merubah bentuk payudara, bukan aktivitas menyusui.
  2. MITOS: Seorang wanita yang telah melakukan operasi pada payudara tidak dapat menyusui.
FAKTA: Banyak ibu yang melakukan operasi pada payudara dan tetap menyusui. Jika tindakan bedah tidak mempengaruhi kelenjar ASI, maka ibu tetap bisa menyusui dengan baik sebagaimana ibu-ibu lain pada umumnya yang belum pernah menjalani tindakan bedah pada payudara. Jika Ibu harus menjalani prosedur bedah payudara, konsultasikan secara lengkap ke dokter yang menanagani Ibu apakah prosedurnya tetap dapat membuat Ibu menyusui di kemudian hari.
  1. MITOS: Payudara sebelah kanan adalah nasi, payudara kiri adalah lauknya. Jadi menyusu harus di kedua payudara agar lengkap makanan bagi si bayi.
    Atau dalam versi lain yang sejenis juga sering dikatakan:
    Payudara sebelah kanan adalah makan, payudara kiri adalah minumnya. Jadi menyusu harus di kedua payudara agar lengkap makanan bagi si bayi.
FAKTA: Isi payudara kanan dan kiri sama saja, foremilk dan hindmilk. Biarkan bayi menyusu pada satu payudara hingga “habis”, bila masih kurang baru tawarkan payudara satunya agar dia mendapatkan foremilk dan hindmilk yang seimbang.
  1. MITOS: Ibu dengan ukuran payudara yang kecil tidak bisa memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya.
FAKTA: Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan produksi. Apapun ukuran payudara ibu, ASI akan selalu cukup untuk bayi jika ibunya rajin menyusui/memerah dan selalu berpikir positif. Besar/kecilnya payudara pada dasarnya tergantung dari jaringan lemak di dalam payudara.
  1. MITOS: Ibu yang putingnya berdarah tidak boleh menyusui.
FAKTA: Meskipun darah yang kadang masuk ke ASI bisa membuat bayi gumoh lebih banyak, atau darah dari luka di puting ibu bahkan mungkin muncul dalam buang air besar si bayi, ini bukan alasan untuk berhenti menyusui bayi. Puting susu yang sakit dan berdarah tidak lebih buruk dari puting susu yang sakit dan tidak berdarah. Jika puting luka dan sakit sekali, boleh diistirahatkan selama 1-2 hari dari proses menyusui langsung dan selama itu ASI diperah dengan tangan sesering mungkin dan ASIP diberikan dengan media selain dot. Jika luka membaik, silakan menyusui kembali. Jangan lupa oleskan ASI pada puting untuk mempercepat sembuhnya luka atau lecet. Perbaiki juga pelekatan menyusui agar puting tidak mudah lecet.
  1. MITOS: Wanita dengan puting datar atau terbenam tidak bisa menyusui.
    FAKTA
    : Bayi tidak menyusui pada puting susu, mereka menyusu pada payudara. Meskipun mungkin lebih mudah bagi bayi untuk melekat pada payudara dengan puting menonjol, puting tidak harus tetap keluar. Sebuah awal yang tepat biasanya akan mencegah masalah menyusui dan ibu dengan berbagai bentuk puting bisa menyusui dengan baik. Nipple shield atau penyambung puting tidak dianjurkan karena walau kelihatannya bisa menyelesaikan masalah, penggunaannya dapat mengakibatkan proses menyusui yang buruk karena pelekatan yang tidak tepat. Jika pelekatan tidak tepat, maka ASI yang diperoleh bayi juga tidak akan optimal.
  2. MITOS: Payudara yang “lembek” adalah payudara yang tidak ada ASInya.
    FAKTA
    : Payudara “lembek” adalah tanda pengeluaran ASI (baik menyusui dan memerah) lancar. Payudara yang keras justru menandakan pengeluaran ASI tidak lancar, apabila hal ini dibiarkan justru akan mengganggu produksi ASI bahkan bisa menyebabkan radang payudara (mastitis)
  3. MITOS: Menyusui adalah perjuangan atau jihadnya seorang ibu, makanya adalah normal jika proses menyusu menimbulkan rasa sakit Dan ibu harus menahan rasa sakitnya karena menyusui agar si bayi bisa tetap mendapatkan ASI.
    FAKTA
    : Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini seharusnya hanya berlangsung selama beberapa waktu saja, dan tidak boleh menjadi sedemikian parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa sakit yang amat sangat pada puting ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-4 hari tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Perbaiki pelekatan menyusui jika payudara lecet. Jika payudara lecet terus terjadi meski pelekatan sudah diperbaiki, segera bawa bayi ke dokter yang paham tentang tongue tie untuk melihat jika ada kemungkinan si bayi mengalami tongue tie. Menyusui adalah momen yang indah dan intim antara ibu dan bayi, sehingga prosesnyapun harus bebas dari rasa sakit.
Mitos dan Fakta terkait Kondisi dan Kualitas ASI
  1. MITOS: Sedikitnya produksi ASI dikarenakan faktor genetik
    FAKTA
    : Faktor genetik tidak mempengaruhi produksi ASI, ASI diproduksi semakin banyak jika ibu semakin sering menyusui atau memerah













DAFTAR PUSTAKA

Dari internet :
Andy (2012). IMD DAN BOUNDING ATTACHMENT. From http://ilmu-pasti-pengungkap           -kebenaran.blogspot.com/2012/03/makalah-askeb-2-imd-dan-bounding.html, 15 oktober 2014.
Rizqa (2009). Inisiasi Menyusu Dini. From http://qo2bidan.blogspot.com/2009/08/inisiasi-menyusu-dini.html, 15 oktober 2014.
Diah (2012). Teknik / cara menyusui yang benar. From http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/cara-menyusui-yang-benar-posisi-upaya.html, 15 oktober 2014.
Dari buku :
Baskoro, Anton (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui, Yogyakarta : Penerbit Banyu Media
Roesli, Utami (2008). Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Penerbit Pustaka Bunda
Roesli ,utami (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif, Jakarta: Pustaka Bunda





Tidak ada komentar:

Posting Komentar