Senin, 06 Juli 2015
Kamis, 02 Juli 2015
SAP Pijat Bayi
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
1.Putri
Nimas R.W (20130661045)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2014-2015
|
LEMBAR
PENGESAHAN
Satuan
Acara Penyuluhn (SAP) telah disahkan dan disetujui sebagai Laporan Praktek
Kebidanan 1 yang dilaksanakan pada tanggal 3 November sampai 29 November di
Puskesmas Kali Kedinding Surabaya.
Surabaya,7
November 2014
Mahasiswa
Praktek
Mengetahui,
Pembimbing
Akademik Pembimbing
Praktek Klinik
D3 Kebidanan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surabaya
(Umi Ma’rifah, SST, M.Kes) (Ibu Diah)
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan :
Perawatan bayi
Sub Pokok Bahasan :
Pentingnya Pijat Bayi
Sasaran : Ibu yang
mempunyai bayi berumur 0 sampai 12 bulan
Hari,tanggal :
Senin, 10 November 2014
Waktu : 30 menit
Tempat :
Puskesmas Kali Kedinding Surabaya
Penyuluh :
Mahasiswa
I.
Latar belakang
Berdasarkan dari
pengamatan, presentase insidensi perawatan bayi tentang pentingnya pijat bayi
cukup banyak. Setelah dilakukan survey ternyata penyebab utamanya adalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan bayi terutama pentingnya pijat
bayi.
Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek
Bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi
dini dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini
dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi (Prasetyono,2013).
Ilmu kesehatan
modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuhan dan pijat pada
bayi mempunyai banyak manfaat, terutama bila dilakukan sendiri oleh orang tua
bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi
memperoleh hasil bahwa pada kelompok control kenaikan berat badan sebesar
6,16%, sedangkan pada kelompok yang dipijat 9,44% (Dasuki,2003). Dewasa ini
penelitian di Australia yang diungkapkan oleh Lana Kristiane F.Flores
membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh orang tuanyaakan mempunyai
kecenderungan peningkatan berat badan , hubungan emosional, dan social yang lebih
baik. (Roesli,2001). Namun, ilmu kedokteran tentang pijat bayi masih belum
banyak diketahui oleh masyarakat.
Di Indonesia
pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang peranannya oleh dukun
bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga
pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah
lahir (Sari,2004).
II.
Tujuan instruksional umum
Setelah
selesai mengikuti penyuluhan tentang pijat bayi, klien dapat memahami dan
mengerti manfaat dari pijat bayi dan dapat melakukan tekhnik pijat bayi secara
baik dan benar.
III.
Tujuan intruksional khusus
Setelah
mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, diharapkan ibu yang memiliki
bayi dapat memahami tentang:
1. Pengertian
pijat bayi
2. Manfaat
pijat bayi
3. Persiapan
memijat bayi mencakup waktu yang tepat
dan peralatannya
4. Teknik
memijat bayi
5. Hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan
IV.
Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah
2. Media : Leaflet
3. Garis
besar materi(penjelasan terlampir)
1) Pengertian
pijat bayi
2) Manfaat
pijat bayi
3) Persiapan
memijat bayi mencakup waktu yang tepat
dan peralatannya
4) Teknik
memijat bayi
5)
Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
V.
Proses Pelaksanaan
No
|
Kegiatan
|
Penyuluha
|
Peserta
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
|
a.
Salam pembukaan
b.
Menyampaikan tujuan penyuluhan
c.
Apersepsi
|
a. Menjawab
salam
b.Menyimak
c. Mendengarkan,
menjawab pertanyaan
|
3 menit
|
2
|
Kerja
|
a.
Menyampaikan garis besar materi
pentignya pijat bayi
b.
Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
c.
Menjawab pertanyaan
d.
Evaluasi
e.
Membagikan doorprise kepada
peserta yang bisa menjawab pertanyaan
|
a. Mendengarkan
dengan penuh perhatian
b.Menanyakan
hal-hal yang belum jelas
c. Memperhatikan
jawaban dari pemateri
d.
Menjawab pertanyaan
e. Peserta
antusias dalam menerima doorprise
|
25 menit
|
3
|
Penutup
|
a.
Menyimpulkan
b.
Salam penutup
|
c.
Mendengarkan
d.
Menjawab salam
|
2 menit
|
VI.
Setting Tempat
Peserta Penyuluhan duduk berhadapan
dengan penceramah/pemateri
VII.
Kriteria Evaluasi
1. Ibu
yang mempunyai bayi mampu menjelaskan pengertian pijat bayi
2. Ibu
yang mempunyai bayi mengetahui manfaat
memijat bayi
3. Ibu
yang mempunyai bayi mampu mempersiapkan
waktu dan peralatan untuk memijat bayi
4. Ibu
yang mempunyai bayi mampu melakukan tekhnik pijat bayi
5. Ibu
yang mempunyai bayi mengetahui hal yang
boleh dan tidak boleh dilakukan saat memijat bayi
VIII.
Referensi
Maharani, Sabrina,2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk
bayi. Jogjakarta: Kata Hati.
Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan
Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset.
Prasetyono.2013.Buku Pintar Pijat
Bayi. Jogjakarta: BukuBiru
MATERI
PIJAT BAYI
A.
Pengertian
Pijat Bayi
Menurut Roesli (dalam Prasetyono,2013) menyatakan
baahwa pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenal
sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak
berabad-abad tahun silam secara turun-menurun oleh dukun bayi. Yang disebut
bayi adalah anak yang berumur 0-12 bulan.
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan
terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan
dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam. (Prasetyono,2013)
B. Manfaat
Pijat Bayi
a. Membuat Bayi Semakin Tenang
Umumnya bayi yang mendapatkan
pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan
oksigen yang lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan
hanya secara fisik, pijat bayi juga sangat mempengaruhi emosional, karena
aktivitas pijat akan menjalin bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama
pijat bayi adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure). Oleh sebab itu
selain oleh trapis spesialis, pijat bayi sangat baik dilakukan oleh ibu dan
ayah. (Putri,2009)
b. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi
Berdasarkan penelitian T. Field
& Scafidi dari universitas Miami, AS. Terapi pijat memberikan efek positif
secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi
air susu ibu (ASI). Telah diamati perubahan berat badan 20 bayi premature
setelah mendapat pijatan secara teratur. Bayi mengalami kenaikan berat badan 20
- 47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Sedangkan, bayi
berusia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu
mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak
dipijat.
Ini disebabkan bayi yang dipijat
mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan
terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar
dank arena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI. (Putri,
2009)
c. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus
atau pemijatan aman dan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang
lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur
lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa
tenang setelah dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya
tertidur lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi.
Namun, dalam situasi lain dimana
tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan
karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah
“melawan” perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal
ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang
terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI.
Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan
Subakti,2009).
d. Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar
peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya,
terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai
oksigen untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi
akan terganggu. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan
kebutuhan oksigen ke otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi
semakin membaik.
Pemijitan juga mengefektifkan
istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka
saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang
mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi (Putri, 2009).
e. Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan aktifitas
neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang
mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun
kadar hormogen adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya
btaha tubuh (Putri, 2009).
f. Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih
refleks dan dapat beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif
ketika bangun akan membawa energy cukup beraktifitas. Dengan aktifitas yang
optimal, bayi akan cepet laper sehingga nafsu makannya meningkat. Peningkatan
nafsu makan ini juga tambah peningkatan aktifitas nervus vagus / saraf
pengembara system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah sampai
dada dan rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disalurkan
pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan
kesaluran pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan
karena pencernaannya semakin lancar.
Bayi yang nafsu maknnya baik
memerlukan isapan asi yang cukup banyak setiap hari. Semakin banyak dihisap,
ASI pun semakin terstimulasi ( terangsang ) untuk berproduksi (Putri, 2009).
g. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam
gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan
makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat
bayi membantu proses pencernaan. (Putri, 2009).
h. Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan
pernafasan
Aktifitas serat-serat nervus vulgar
berpengaruh pada paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Torch Research
institute menunjukkan bahwa perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan
setiap malam pada anak-anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik.
Ukuran keberhasilan ini ditunjukkan dengan pembacaan grafik penikngkatan aliran
udara setiap hari yang semakin meningkat.
i. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi
pertama yang anda miliki dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat
bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan
ekspresi wajah lain. (Prasetyono, 2009).
j. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir
gejala kembung, kolik, serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu,
pijatan juga memperlancar sirkulasi dara di perut, sehingga membantu
mengeluarkan gas yang terjebak disana. (Prasetyono, 2009).
k. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh
melepaskan oksitoksin dan endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi
ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung
tersumbat atau tekanan emosi. (Prasetyono, 2009).
l. Meningkatkan percaya diri
Dengan melakukan pijat bayi, orang
tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal
perawatan anak. Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan
loebih percaya diri untuk merawat si kecil. (Prasetyono, 2009).
m. Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh
selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal
kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang – ulang, orang tua lebih paham
cara menghadapi bayinya saat gelisah. (Prasetyono, 2009).
n. Pasangan menikah diri
Meraka yang menikah diusia dini yang
masih muda atau terlalu dini umumnya belum cukup dewasa atau siap untuk menjadi
orang tua. Banyak hal yang harus mereka ketahui, terutama sekali dalam hal
merawat bayi. Pada kasus kali ini,melalui pijat bayi, rasa percaya diri dan
harga diri mereka sebagai orang tua yang sanggup merawat bayi semakin
meningkat. (Prasetyono, 2009).
C.
Persiapan Memijat Bayi
Pijat bayi dapat dilakukan segera
setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan
mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir
sampai usia enam atau tujuh bulan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan pemijatan pada si kecil sebagai berikut:
a. Waktu yang tepat
1). Pagi hari
- Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi,
sebab sisa-sisa minyak pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan
pada pagi hari memberikan nuansa ceria pada bayi.
- Yang harus diperhatikan, jangan langsung memijat bayi
usai ia makan/disusui. Jangan pula membangunkan bayi hanya untuk dipijat,
atau memijat bayi saat ia sakit, memijat paksa, dan memaksakan posisi saat
memijat.
2). Malam hari
- Pemijatan pada malam hari sangatlah baik. Sebab,
setelah pemijatan, biasanya bayi akan santai dan mengantuk, hal ini
berguna untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
- Yang harus diperhatikan, ketika akan dipijat si bayi
harus dalam keadaan tenang dan nyaman. Jika rewel, jangan memaksakan untuk
memijat. Sebab, bayi akan semakin rewel dan memberontak. Buatlah bayi
ceria, ajak bercanda atau bermain sampai siap untuk dipijat. Hindari juga
memijat ketika bayi dalam keadaan lapar, hal ini bias mengakibatkan bayi
merasa tidak nyaman dan berusaha meronta. Sebaiknya pemijatan dilakukan 15
menit setelah si kecil makan.
3).Tangan yang aman untuk memijat
- Sebelum memijat, pastikan tangan anda bersih dan
hangat, mengapa? Karena tangan yang kurang bersih dapat menjadi penular
kuman, terutama penyakit kulit, jadi cuci tangan terlebih dahulu lalu
pastikan tangan dalam keadaan kerin g karena kulit bayi sangat peka dengan
suhu tangan ibu dan tidak nyaman bila tangan yang menyentuhnya itu dingin.
- Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan
pada kulit bayi. Potonglah kuku dan lembutkan (dikikir). Keberadaan
cincin, gelang dan aksesoris lainnya yang terbuat dari logam atau plastic
dapat melukai kulit bayi.
4). Ruang yang nyaman
- Ruang yang nyaman untuk melakukan pemijatan adalah:
- Ruang yang kering dan tidak pengap. Ruangan yang pengap
dan lembab menyebabkan bayi gerah. Selain itu, suasana seperti itu juga
menyebabkan kulit bayi sensitive sehingga bayi merasa menjadi resah saat
dipijat.
- Ruangan yang hangat tetapi tidak panas. Ruangan yang
dingin atau terlalu banyak angin menyebabkan bayi kedinginan dan masuk
angin. Untuk menghangatkan ruangan dapat memasang lampu yang memberikan
rasa hangat.
- Ruangan yang penerangnya cukup. Ini penting agar tidak
terjadi kesalahan akurasi pada daerah yang dipijat. Penerangan yang
remang-remang atau gelap menyulitkan ibu untuk membedakan warna kemerahan
kulit si kecil bekas pemijatan. Sebab, warna kemerahan mengindikasi bahwa
pemijatan telah cukup.
- Ruangan tidak berisik. Suara-suara berisik mengganggu
konsentrasi ibu dan bayi. Untuk menciptakan ketenangan, pastikan suara
yang mengisi ruangan adalah suara ibu, ayah, iringan musik lembuh, seperti
memutar music klasik dari Mozart, dave koz dan sebagainya.
- Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu. Bila
ingin menerapkan aroma terapi cukup dengan aroma yang muncul dari minyak
pijat saja. Tidak dianjurkan menggunakan pewangi ruangan aerosol atau
benda bakar (dupa) karena membuat bayi alergi.
- Peralatan Yang Harus Disiapkan
Peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara
lain:
1.Alas yang empuk dan lembut
- Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain
lembut. Luas alas ini sebesar ukuran bayi agar ibu dapat bergerak dengan
bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
2.Handuk atau lap, popok dan baju ganti
- Handuk atau lap digunakan untuk membersihkan sisa-sisa
minyak yang menempel dikulit bayi. Popok untuk menutup bagian tubuh bayi
setelah dipijat. Menyiapkan popok hendaknya tidak terlambat (setelah
dipijat baru disiapkan popok) sebab, bayi harus menunggu waktu sehingga
kedinginan. Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.
3.Minyak untuk memijat
- Minyak digunakan sebagai pelumas (lubricant) bersifat
melicinkan permukaan kulit bayi dan tangan ibu sehingga memudahkan ibu
dalam berbagai gerakan urut dan membuat bayi merasa nyaman. Tujuan pelumas
ini adalah merawat kulit si kecil agtar tetap lembut dan sehat tanpa
terpengaruh oleh bekas gesekan pijat. Jadi, gunakan minyak ketika memijat
untuk menghindari luka akibat gesekan yang dapat terjadi karena kontak
dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak zaitun (olive oil), minyak
dara (virgin coconut oil), minyak telon (baby oil), minyak kelapa (minyak
klentik), minyak kelapa sawit, bias juga menggunakan losion. Hal ini
karena sifatnya yang lembut dan melembabkan. Jangan menggunakan minyak
aroma terapi karena terlalu keras untuk kulit bayi.
4. Air dan waslap
- Siapkan air hangat beserta handuk kecil dan washlap
untuk menyeka bayi dari bekas minyak usai pemijatan.
- Selain itu, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan
selama pemijatan berlangsung untuk menciptakan suasana pemijatan tenang
dan nyaman, diantaranya adalah:
- Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal
lain minimum 15 menit untuk melakukan keseluruh tahapan pemijatan
- Duduklah dengan posisi nyaman dan tenang.
- Minta ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara.
- Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung.
- Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau
lembut untuk menciptakan suasana tenang selama pemijatan.
- Awali pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara
bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda
sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang
dilakukan.
- Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera
hentikan pemijatan. Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan
mulai beberapa gerakan, sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang
bertahap dari 2-3 menit hingga 5-10 menit.
- Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi
menangis cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan
(Putri, 2009).
D. Teknik
memijat bayi
Untuk mendapatkan manfaat yang
optimal, pemijatan bayi tak bias dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan
rambu-rambu yang harus diperhatikan.
a. Bayi umur 0 – 1 bulan
- Gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan
halus. Sebelum tali pusar bayi dilepas, sebaiknya tidak dilakukan
pemijatan didaerah perut.
b. Bayi umur 1 – 3 bulan
- Gerakan memijat dilakukan dengan halus disertai tekanan
ringan dalam waktu yang lebih singkat.
c. Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahun
- Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang
makin meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit.
Lumurkan sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut
sebdelum dan selama pemijatan. Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan
berupa sentuhan ringan disepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya.
Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera
dilakukan padanya.
- Secara umum, pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki
bayi. Sebab umumnya bayi lebih menerima apabila dipijit pada daerah kaki.
Permulaan seperti ini akan member kesempatan pada bayi untuk membiasakan
dipijit sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi
dianjurkan dimulai dari kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka dan
diakhiri pada bagian punggung.
- Berikut beberapa pedoman teknik pemijatan bayi yang
dapat dipergunakan sebagai dasar pijat bayi. Setiap gerakan yang
diberiakan pada masing-masing teknik dapat diulang sebanyak lima sampai
enam kali tergantung kebutuhan
a. Kaki
1. Memerah susu
- Dalam teknik ini, peganglah kaki bayi pada pergelangan
kaki seperti memegang tongkat pemukul. Kemudian gerakan tangan ke
pergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau, dengan arah
yang sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan mulai dari pangkal paha
dengan gerakan memeras, memijat dan memutar kedua kaki bayi secara lembut.
2. Telapak kaki
- Untuk memijat telapak kaki bayi,caranya yakni tidak
dipijat-pijat tetapi diurut menggunakan ibu jari secara bersamaan pada seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
3. Jari
- Ingat bahwa tulang pada ruas jari kaki bayi masih belum
kuat, karena itu pijatan tidak perlu disertai dengan penekanan. Pijatlah
dengan lembut jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki dan akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.
4. Punggung kaki
- Gunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran
disekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah dengan
lembut seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari
pergelangan kaki ke arah jari. Teknik lain yakni dengan membuat gerakan
yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara
bersamaan dari daerah mata ke jari kaki.
5. Betis
- Pada bagian betis kaki dengan salah satu tangan anda,
kemudian remas-remas dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki. Gerakan
ini dapat diulang berkali-kali.
6. Paha
- Pada bagian paha, pemijatan dilakukan dengan cara
meremas dan memutar. Pegang bayi pada bagian pangkal paha dengan kedua
tangan secara bersamaan, kemudian buatlah gerakan meremas dengan lembut
sambil memutarkan kedua belah tangan yang dimulai dari pangkal paha hingga
ke arah mata kaki.
7. Gerakan akhir
- Bagian akhir ini semua kaki dipijat, yakni dengan
merapatkan kedua kaki bayi, lalu letakkan kedua tangan secara bersamaan
pada pangkal paha. Kemudian, lakukan usapan-usapan dengan lembut dan halus
pada kedua kaki bayi dari atas ke bawah.
b. Perut
- Untuk pemijatan di daerah perut, hindari pemijatan pada
tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan pemijatan pada bagian perut ini
setelah selesai makan.
1. Mengayuh pedal sepeda
- Pemijatan perut ini dilakukan dengan menggerakkan kedua
tangan keatas dan kebawah secara bergantian seperti mengayuh pedal sepeda.
Arah pijatan dimulai dari atas kebawah perut.
- Gerakan berikutnya, jepit kedua pergelangan kaki bayi
dengan tangan kiri, lalu angkat kedua kaki tersebut lurus sedikit diatas
perut. Sedangkan untuk tangan kanan bisa langsung dilakukan gerakan
mengusap-usap perut dari atas sampai ke jari-jari kaki.
- Terakhir, untuk melemaskan otot-otot perut dan pangkal
paha, kedua lutut ditekuk pelan-pelan dan dengan lembut menuju ke
permukaan perut bayi. Atau, masing-masing tangan anda memegang
pergelanagan kaki, kemudian gerakkan kedua kaki bayi secara bergantian
seperti sedang mengayuh sepeda.
2. Bulan – matahari
- Disebut gerakan bulan - matahari karena gerakan yang
harus dibentuk adalah membuat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum
jam, kemudian kembali ke arah kanan bawah (seperti bentuk bulan) diikuti
oleh tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk
matahari).
- Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan dengan
tangan kiri membuat gerakan lingkaran penuh dan tangan kanan membuat
setengah lingkaran.
3. Ibu jari kesamping
- Dalam gerakan ini, pertama-tama perut bayi pada
bagiannya tekan masing-masing ibu jari diantara pusar perut. Kemudian,
gerakkan kedua ibu jari tersebut menyamping ke arah tepi perut kanan dan
kiri.
- Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam
pada perut bayi. Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12, bagian
perut bawah di anggap jam 6, lalu buat gerakan berikut: buat lingkatan
searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu dengan tangan kiri
dimulai pada jam 8 (didaerah usus buntu)
4. Gerakan I love You
- Posisikan bayi terlentang dengan bertelanjang dada.
Gerakan pertama membentuk huruf “I” dengan melakukan usapan mulai dri dada
kiri atas turun sampai kerusuk kiri. Gerakan kedua, bentuk huruf “L”
dengan melakukan usapan mulai dari dada kanan atas turun ke rusuk atas
lalu disambung rusuk kiri. Gerakan ketiga, bentuk huruf “J” dengan usapan
dari dada kanan atas turun kerusuk kanan, disambung sampai rusuk kiri lalu
diteruskan ke dada kiri atas.
- Hati-hati jika melakukan pemijatan pada daerah dada dan
perut. Jangan sampai terlalu menekan ke perut. Beberapa dokter tidak
menyarankan pemijatan pada bagian perut, karena bisa mengganggu organ
dalam bayi. Perhatikan juga reaksi yang timbul selama proses. Jika bayi
tampak gelisah, berusahalah memalingkan kepala, memukul jidat, meringis
kesakitan, berontak bahkan menangis, sebaiknya hentikan dulu. Mungkin dia
sedang tidak nyaman karena tekanan yang terlalu kuat atau sebab lain.
5. Gerakan jari berjalan
- Dikatakan dengan gerakan jari berjalan karena penekanan
bertumpuk pada pergerakan kelima ujung jari. Namun demikian, penekanan
jari perut dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati. Jangan menekan
perut dengan jari-jari terlalu keras karena akan menimbulkan rasa sakit
dan mungkin berbahaya sekali bila mengenai tulang rusuknya. Berikut cara
memijat dengan teknik jari berjalan pada perut.
- Letakkan ujung-ujung jari pada pada perut bayi bagian
kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari
kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara yang terselip di
balik kulit. Dengan kedua telapak tangan, buatlah gerakan dari tengah dada
ke samping luar seolah sedang meratakan lipatan kertas.
c. Dada
1. Gerakan Jantung
- Teknik ini yaitu dengan membuat gerakan yang membentuk
gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu
hati, setelah itu, gerakkan tangan ke atas tulang selangka dan berakhir ke
posisi semula dibawah ulu hati. Gerakan tadi seolah membuat gambar jantung.
2. Menyilang
- Gerakan menyilang dimulai dari tangan kanan yang
memijat menyilang dari ulu hati kea rah bahu kiri dan kembali kea rah ulu
hati.
3. Lingkaran kecil
- Buatlah gerakan lingkaran kecil disekitar putting susu.
d. Tangan
1. Perlahan cara India
- Teknik perlahan cara India bermanfaat untuk relaksasi
otot dan arahnya menjauhi tubuh.
- Caranya, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak
tangan mulai dari pundak seperti memegang gagang senter. Kemudian,
gerakkan tangan kanan dan kiri kebawah secara bergantian dan
berulang-ulang seolah sedang memerah susu sapi. Atau, kedua tangan
melakukan memeras, memijat dan memutar secara lembut pada lengan bayi
mulai dari pundak hingga pergelangan tangan.
2. Memijat ketiak
- Biasanya wilayah dibagian ketiak ini merupakan wilayah
yang sensitif. Ketika jari menyentuh wiyah ini, bayi akan menolak bukan
karena sakit, tetapi mungkin dia merasa geli dan senang karena
menganggapnya sedang bermain.
- Gerakan memijat ketiak ini, pertama angkat tangan bayi
dengan salah satu tangan anda. Kemudian, buatlah gerakan memijat pada
wilayah ini, lalu menurun hingga ke bagian tulang rusuk dan perut.
- Yang perlu diperhatikan adalah bila wilayah ketiak ini
terdapat benjolan atau terdapat pembengkakan kelenjar, sebaiknya jangan
memijat pada wilayah ini.
3. Pergelangan tangan
- Pemijatan pegelangan tangan ini dimulai dari
pergelanagn tangan (siku) kearah pundak. atau, dengan kedua tangan lakukan
gerakan memeras, memutar dan memijit secara lembut pada lengan bayi mulai
dari pergelangan tangan ke pundak. Pijitan ini berguna untuk mengalirkan
darah ke jantung dan paru – paru.
4. Telapak tangan
- Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah
membuat lingkaran – lingkaran kecil dari pergelangan tangan kea rah jari –
jemari. Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan.
5. Jari
- Pijat jari bayi satu – persatu menuju ujung jari dengan
gerakan memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung jari.
Dalam tarikan ujung jari ini, anda bisa membunyikan suara “tak” dari
lidah, sehingga bila si bayi mendengar suara itu dia akan tampak gembira.
6. Gerakan menggulung
- Gerakan ini seperti menggulung sebatang pensil dengan
kedua tangan. Caranya, anda pegang lengan bayi bagian atas/bahu dengan
kedua telapak tangan. Kemudian, gerakkan kedua telapak tangan maju dan
mundur seolah sedang menggulung bergerak naik dimulai dari pangkaal lengan
menuju pergelangan tangan/jari-jari.
7. Gerakan akhir
- Sama seperti gerakan akhir yang dilakukan pada
pemijatan kaki.
e. Muka
1. Membasuh muka
- Tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda
dengan lembut sambil bicara pada bayi secara halus. Gerakan kedua tangan
anda kesamping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasih muka.
Cara seperti ini dapat dilakukan sambil bermain “ciluk-ba”.
2. Dahi
- Arah gerakan memijat dahi seperti arah membasuh muka.
Caranya, letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi. Tekan
dengan lembut bagian ini mulai dari tengah dahi bayi kearah samping kanan
dan kiri. Setelah itu, gerakan ke bawak ke daerah pelipis dan buatlah
lingkaran – lingkaran kecil di pelipis, kemudian gerakan kearah dalam
melalui daerah bawah pelipis dibawah mata.
3. Alis
- Memijat bagian alis mata caranya ialah dengan
meletakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata. Lalu, pijat
bagian ataas mataa/alis mulai dari tengan kesamping searah dengan bulu
rambut alis.
4. Dagu
- Pijatan pada dagu ini atau rahang bawah, pegang pipi
kiri dan kanan dengan kedua tangan dan kedua ibu jari diletakkan ditengah
dagu bawah mulut.selanjutnya adalah menekan dua ibu jari pada dagu, lalu
kesamping menuju kea rah pipi bawah atau samping mulut.
5.Lingkaran kecil dirahang
- Gunakan jari telunjuk kedua tangan anda untuk membuat
lingkaran kecil diseputar wilayahy rahang bayi. Berhati-hatilah, mungkin
diwilayah ini rahang bayi sedikit sensitive menerima tekanan yang agak
sedikit keras. Karena itu, tekanan hendaknya dibuat selembut mungkin,
sehinggga tidak merasakan sakit.
6. Belakang telinga
- Dengan tekanan lembut, gerakkan jari-jari kedua tangan
anda mulai dari belakang telinga membentuk lingkaran-lingkaran kecil
diseluruh kepala.
f. Punggung
1. Gerakan maju mundur (kuda goyang)
- Bayi ditidurkan tengkurap dengan posisi kepala
disebelah kiri dan kaki disebelah kanan anda. Lalu, pijatlah punggung bayi
hingga ke bawah leher dengan gerakan maju dan mundur dengan kedua telapak
kanan. Lalu kembali dari bawah leher sampai ke pantat bayi.
2.Usapan punggung
- Tahan bokong bayi dengan tangan kanaan, lalu dipijit
punggung bayi dengan telapak tangan kiri anda mulai dari leher sampai
bokong dimana tangan kanan berada.
- Gerakan selanjutnya, pegang kedua pergelangan kaki bayi
dengan tangan kanan anda, kemudian usap yang dimulai dari pinggang hingga
tumit. (Putri, 2009).
E. Hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan
A. Hal-hal yang boleh dilakukan
- Terus melakukan kontak mata dengan bayi anda.
- Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk
membantu anda dan bayi akan merasa rileks.
- Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan,
tingkatkan tekanan pijatan saat anda semakin yakin dan bayi anda terbiasa
dipijat.
- Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi anda. Jika ia
menangis keras, hentikan pijatan. Mungkin bayi anda ingin digendong,
disusui atau mengantuk.
- Jika anda menggunakan baby oil, mandikan bayi anda
setelah dipijat.
- Jauhkan baby oil dari mata bayi anda.
- Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut mengenai pemijatan bayi (Maharani, 2009)
B. Hal yang tidak boleh dilakukan:
- Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.
- Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
- Memijat bayi anda dalam keadaan sakit.
- Memijat bayi anda dengan paksa.
- Memaksa posisi saat memijat bayi anda. (Maharani, 2009)
Langganan:
Postingan (Atom)